Kamis, 17 April 2014

Perkembangan Kognitif

Perkembangan Kognitif

Diharapkan setelah membaca artikel ini pembaca dapat :
1. Dapat menguraikan arti dan tahap-tahap perkembangan kognitif
2. Dapat menjelaskan karakteristik perkembangan kognitif
3. Dapat menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif

 A. Latar Belakang
Peserta didik tidak pernah lepas dari belajar, baik di sekolah maupun dalam lingkungan keluarga. Sehingga kemampuan kognitif sangat diperlukan peserta didik dalam pendidikan. Arti kognitif sendiri yaitu perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan sedangkan perkembangan kognitif adalah perkembangan kapasitas nalar otak atau intelegensi.
Dapat diketahui bahwa peserta didik merupakan objek yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran, sehingga perkembangan kognitif sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam sekolah.
       Sebagaimana yang diterangkan didalam Al Qur'an :


أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
"Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran"
(QS: Ar-Ra'd Ayat: 19)


B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif dan tahap-tahap perkembangan kognitif?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif?
3. Bagaimana karakteristik perkembangan kognitif?

PEMBAHASAN 

 A. Pengertian
Istilah cognitive berasal dari kata cognition, yang berarti knowing atau mengetahui, yang dalam arti luas berarti perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Secara sederhana, dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Menurut Chaplin dalam Dictionary of Pyschology karyanya, kognisi adalah konsep umum yang mencakup seluruh bentuk pengenalan, termasuk didalamnya mengamati, memerhatikan, menyangka, membayangkan, menduga, dan menilai. Sedangkan menurut Mayers menjelaskan bahwa kognisi merupakan kemampuan membayangkan dan menggambarkan benda atau peristiwa dalam ingatan. Perkembangan kognitif adalah perkembangan kapasitas nalar otak atau intelegensi. Perkembangan intelegensi berlangsung sangat cepat sampai masa remaja. Setelah itu cenderung stagnan atau berangsur menurun kepesatannya. Puncak perkembangan kognitif manusia pada umumnya tercapai di penghujung masa remaja akhir.

B. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif

1. Tahap Sensorimotor (kelahiran hingga usia 2 tahun)
Piget mengemukakan bahwa dalam sebagian besar tahap sesnsorimeter (sensorimotor stage), anak-anak berfokus pada apa yang mereka lakukan dan lihat pada saat itu; skema-skema mereka terutama tersusun berdasarkan perilaku dan persepsi. Meski demikian, kemampuan-kemampuan kognitif yang penting muncul pada periode ini, terutama saat anak mulai bereksperimen dengan lingkungannya melalui prinsip trial and error.

2. Tahap Praoperasional (usia 2 hingga 6 atau 7 tahun)
Pada masa-masa awal tahap praoperasional (preoperasional stage), keteramplian bahsa anak akan berkembang pesat dan penguasaan kosakata yang meningkat memungkinkan mereka mengekspresikan dan memikirkan beragam objek dan peristiwa. Bahasa juga menjadi dasar bagi bentuk interaksi social yang baru yakni komunikasi verbal. Pada tahap ini juga, anak-anak dapat mengekspresikan pemikiran-pemikiran mereka dan juga menerima informasi yang sebelumnya tidak mungkin terjadi. Meski demikian, pemikiran praoperasional memiliki sejumlah keterbatasan tertentu, terutama jika dibandingkan dengan pemikiran operasional konkret yang muncul kemudian. Sebagai contoh, anak dalam tahap praoperasional menunjukkan egosentrisme praoperasional (preoprational egocentrism), yakni ketidak mampuan memandang situasi dari perspektif orang lain.

3. Tahap Operasional Konkret (usia 6 atau 7 tahun hingga 11 atau 12 tahun)
Menurut piget, saat anak-anak memasuki tahap operasional konkret (concrete operations stage), proses-proses berpikir mereka menjadi terorganisasi ke system proses-proses mental yang lebih besar operasi (operations) yang memudahkan mereka berpikir lebih logis daripada sebelumnya.

4. Tahap Operasional Formal (usia 11 hingga 12 atau usia dewasa)
Anak-anak atau remaja yang berada dalam tahap operasional formal (formal operations stage) dapat memikirkan dan membayangkan konsep-konsep yang tidak berhubungan dengan realitas konkret. Selain itu, mereka juga mengenali kesimpulan yang logis, sekalipun kesimpulan tersebut berbeda dari kenyataan di dunia sehari-hari. Sejumlah kemampuan yang sangat diperlukan dalam penalaran ilmiah dan matematika yang rumit, merumuskan dan menguji sejumlah hipotesis, memisahkan dan mengontrol variable, dan penalaran yang proposional, juga muncul dalam tahap operasional formal.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Adapun beberapa factor yang mempengaruhi kognitif antara lain sebagai berikut :
1. Faktor pembawaan
2. Faktor minat dan pembawaan yang khas
3. Faktor pembentukan
4. Faktor kematangan, dan
5. Faktor kebebasan

D. Karakteristik Perkembangan Kognitif
1. Usia sekolah (Sekolah Dasar)
Berdasarkan pada teori piaget, pemikiran anak-anak sekolah dasar masuk dalam tahap pemikiran kongkret-operasional, yaitu masa dimana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya.

2. Remaja (SMP dan SMA)
Pada masa remaja, anak sudah mampu berfikir secara abstrak dan hipotesis, menalar secara logis, dan mearik kesimpulan dari informasi yang sudah tersedia, shingga ia mampu berfikir apa yang terjadi atau apa yang akan terjadi. Mereka sudah mampu berpikir masa akan dating dan mampu menggunakan symbol untuk sesuatu benda yang belum diketahui.

PENUTUP 

A. KESIMPULAN
1. Perkembangan kognitif adalah perkembangan kapasitas nalar otak atau intelegensi
2. Perkembangan kognitif memiliki empat tahap dan lima faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif.

DAFTAR PUSTAKA

 Desmita. 2010.Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Ormrod, Jeanne Ellis. 2008.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar